UNDERWATER (2020) REVIEW: Masih Terjebak dalam Palung Samudra Terdalam

UNDERWATER (2020) REVIEW: Masih Terjebak dalam Palung Samudra Terdalam

Menyelamatkan diri dari sesuatu bencana besar lantaran ulah insan.

Bila diperhatikan premis ini mungkin sudah terasa biasa saja. Entah dengan setting mana pun dan bahkan karena alasan apa pun. Premis ini pula yang mau diangkat di film terbaru milik Kristen Stewart ini. Setelah beradua acting dengan cukup menarik lewat film Charlie’s Angels, awal tahun ini Kristen Stewart hadir lewat film Underwater.

Brian Duffield dan Adam Cozad berperan buat menuliskan kisahnya selama 95 mnt. Serta, William Eubank menjadi pemegang kendali utama untuk mengeksekusi naskah yg sudah ditulis oleh mereka. Dimeriahkan pula menggunakan beberapa nama seperti Jessica Chanwick, John Gallagher Jr. Hingga sutradara Deadpool, T.J. Miller. Tak terdapat nama akbar, karena memang kekuatan berdasarkan film ini berada di Kristen Stewart. Tak hanya menjadi nilai jual saja, namun juga secara buat keseluruhan filmnya.

Selain menyelamatkan dirinya dari bencana yang terjadi di dasar laut, sesungguhnya Kristen Stewart juga perlu untuk menyelamatkan dirinya agar tak terjebak dengan film-film blockbuster yang generik. Atau bahkan, mensia-siakan potensi aktingnya yang gemilang. Karena yang sesungguhnya terjadi di film Underwater, performa Kristen Stewart lah yang bisa diunggulkan. Banyak sekali potensi untuk tontonan encekam, tetapi Underwater malah memutuskan dirinya menjadi sebuah film yang semua tensinya serba diredam.

Diawali menggunakan sebuah tim yang sedang melakukan riset pada bawah laut terdalam. Cerita diawali menggunakan narasi milik Norah Price (Kristen Stewart) yg sedang mempertanyakan hidupnya. Ketika dirinya merasa tak lagi mencicipi apa-apa di bawah laut. Namun, sehabis itu insiden besar datang dalam kehidupan Norah. Sebuah gempa besar terjadi pada tempat riset milik Norah & timnya sehingga menciptakan loka tersebut luluh lantak.

Mereka tentu berusaha buat menyelamatkan diri dan berusaha buat mencapai permukaan air laut. Tetapi, mereka wajib ke pulang ke sebuah tempat yg berada pada tempat yg jauh agar sanggup selamat. Selama bepergian, tak hanya mereka wajib berjuang agar sanggup sampai ke tempat tadi dan menuju ke permukaan air saja. Namun, terdapat sesuatu lain yang mengejar mereka sehingga mereka benar-sahih dalam keadaan terancam.

Sayang, keadaan terancam yang seharusnya bisa muncul dalam film Underwater ini tidak benar-benar terlihat. Tak dirasakan sama sekali tensi dari pengarahan William Eubank di film ini. Sehingga, tak ada urgensi yang cukup kuat untuk dirasakan penontonnya agar bersimpati kepada semua cerita yang berusaha disampaikan dan bahkan kepada setiap karakternya. Yang berusaha disampaikan oleh William Eubank adalah penyaduran beberapa film dalam genre-nya.

Ada yg berusaha buat menaruh tribute buat beberapa filmnya. Berusaha bahkan buat menduplikasi apa yg dibuat oleh Ridley Scott dalam film Alien. Dari bagaimana film ini mencoba meniru set design karakter creature-nya sampai bagaimana film ini berusaha buat membentuk atmosfer horornya secara perlahan. Sayang, hal-hal yang berusaha buat diterapkan pada film ini malah belum punya pengarahan yg matang.

Ya, seharusnya ada banyak sekali potensi-potensi yang bisa digali dalam Underwater ini. Sebagai sebuah film thriller-survival, film ini tak berusaha mencekam penontonnya. Hingga film ini beralih ke sebuah creature feature yang juga tak punya identitasnya sendiri. Bahkan, terror sang musuh pun tak benar-benar ada di dalam film ini. Benar apabila Underwater ternyata malah menjadi tersesat dan terjatuh dalam palung terdalam di sebuah lautan atau Samudra. Padahal, bisa saja 94 menit film ini bisa benar-benar mengikat penontonnya.

Setidaknya, Kristen Stewart masih punya charisma yang kuat sebagai sebuah pemeran utama pada dalam film ini. Tetapi, karakterisasi pada naskah film ini jua belum kuat. Sehingga, problematika berdasarkan karakter yang diperankan sang Kristen Stewart ini ternyata belum tentu bisa menarik perhatian penonton buat bersimpati. Padahal, sejak awal film ini dimulai pun, narasi film telah dimulai menurut sudut pandang karakter ini.

Memang, Underwater punya banyak sekali potensi untuk menjadi sajian yang mencekam sepanjang durasi. Tetapi, apa boleh buat, usaha film ini untuk melesat naik menyelamatkan dirinya menuju permukaan dengan penuh harapan harus pupus begitu saja. Sebelum berhasil selamat, film ini sudah tenggelam duluan.

Posting Komentar

Copyright © Movie Review Cinema 21 | Distributed by Blogger Templates | Designed by OddThemes